Franz Joseph Haydn
Sunday, March 10, 2013
0
comments
{[["☆","★"]]}
Joseph Haydn adalah musisi berbakat luar biasa yang berasal dari
keluarga miskin. Ketika kecil bakatnya sudah dikenali. Hingga meninggal
31 Mei 1809 Haydn memberikan sumbangan besar bagi musik dunia. Bagaimana
awalnya?
Penjarahan, kesengasaraan, kemiskinan. Itulah yang sering mewarnai
hari-hari di Eropa, ketika Joseph Haydn lahir tanggal 31 Maret 1732 di
desa Rohrau, di timur kota Wina, di daerah perbatasan antara Austria dan
Hungaria. Perang dengan Turki serta perlawanan Hungaria terhadap
kerajaan Habsburg di Austria membayangi masa kecil Joseph Haydn. Ia
mempunyai 11 orang saudara. Ayahnya adalah seorang pembuat kereta dan
ibunya seorang pemasak. Haydn hidup dalam kemiskinan.
Menyadari Bakat Haydn
Kepala sekolah di desanya, Matthias Frank yang juga menjadi pemimpin
paduan suara di gereja desa Rohrau menyadari bakat musik dan bakan
menyanyi yang dimiliki Haydn ketika ia baru berusia enam tahun. Matthias
Frank kemudian meminta ijin orang tua Joseph kecil untuk boleh
mendidiknya terutama dalam bidang musik.
Joseph Haydn hidup dua tahun bersama keluarga Matthias Frank. Di
rumah orang tuanya, ia hanya mengenal musik-musik sederhana, tetapi di
kota Hainburg tempat keluarga Frank tinggal, Joseph mendapat pengalaman
pertama memainkan musik yang bertaraf tinggi.
Ikut ke Wina
Tahun 1739 komponis asal Wina, Johann Georg Reutter yang juga menjadi
pemimpin musik di gereja terbesar Santo Stephanus, mengadakan
perjalanan ke seluruh penjuru Austria. Ketika itu ia sedang merekrut
anggota baru bagi kelompok vokal anak-anak yang dipimpinnya. Perjalanan
dinas ini membawanya ke Hainburg, di mana ia diperkenalkan kepada Joseph
Haydn yang berusia tujuh tahun.
Reutter sangat terkesan dan yakin akan kemampuan Joseph kecil,
sehingga ia segera mengambil alih pendidikan dan biaya hidupnya. Maka
ketika berusia delapan tahun Joseph Haydn pindah ke kota Wina, yang
menjadi ibukota indah kerajaan Habsburg, di mana Ratu Maria Theresia
memerintah di tengah kebudayaan yang sangat kaya.
Mendidik Diri Sendiri
Haydn tinggal selama 20 tahun di Wina. Dalam sembilan tahun pertama
ia menjadi penyanyi di paduan suara anak-anak laki-laki dan tinggal di
rumah yang disediakan oleh gereja. Tiap hari ia harus berlatih musik.
Tetapi di waktu luangnya ia tidak mendapat pengarahan apapun. Ia hanya
mendapat sedikit pelajaran bahasa Latin, agama, menghitung dan menulis.
Ia bebas untuk melakukan apapun bagi pendidikannya. Jadi ia membaca
berbagai partitur musik yang dapat ditemukannya di perpustakaan gereja.
Ia menulis ulang berbagai komposisi, mengolah kembali serta mengadakan
eksperimen musik di atas kertas. Di gereja ia mendengarkan musik dari
komponis ternama yang tinggal di Wina, di antaranya Johann Joseph Fux
dan Antonio Caldara.
Kehilangan Pekerjaan
Di masa itu musisi gereja Santo Stephanus tidak hanya memainkan musik
gereja, melainkan juga musik-musik lain yang diperdengarkan di istana.
Jadi Haydn dapat memperkaya pengetahuannya dengan semua jenis musik yang
ada di jamannya. Ia tidak pernah mendapat pendidikan musik yang umum,
keras dan sistematis. Ia belajar dengan cara otodidak. Tetapi ia dapat
langsung bernyanyi dengan benar jika membaca not, tanpa harus berlatih
dulu. Ia juga mempunyai suara yang indah, setinggi suara sopran yang
biasanya dinyanyikan perempuan.
Ketika berusia 17 tahun dan beranjak dewasa, suaranya berubah. Ia
tidak boleh lagi bernyanyi di paduan suara anak-anak laki-laki dan tidak
boleh tinggal di rumah gereja. Selama delapan tahun ia berusaha hidup
dengan bekerja seadanya. Pertama-tama ia hidup di sebuah kamar kecil di
loteng, dan tidak punya pemanas di musim dingin.
Mengenal Orang Yang Tepat
Ia menjadi pemain musik dengan bayaran sangat rendah di beberapa
orkestra. Ia juga menjadi pemain orgen dan memberikan pelajaran musik.
Nasibnya mulai berubah ketika ia pindah ke kamar kecil di sebelah gereja
Santo Michael. Di rumah milik gereja tersebut juga tinggal seniman
terkenal seperti pujangga Pietro Metastasio. Pengarang asal Italia itu
menulis teks untuk opera karya berbagai komponis di jaman itu, seperti
Johann Adolf Hasse, Christoph Willibald Gluck dan Nicola Porpora.
Melalui Metastasio Haydn berkenalan dengan Porpora dan bekerja
untuknya sebagai pelayan serta pemain musik, dan juga menjadi murid.
Porpora adalah satu-satunya orang yang disebut Joseph Haydn sebagai
gurunya. Nicola Porpora mengajarkan kepadanya, pengetahuan dasar tangga
nada.
Di samping itu ia mempelajari semua partitur musik yang dapat
diperolehnya serta teori musik di jamannya, mulai dari Mattheson,
Kirnberger, Fux dan Carl Philipp Emanuel Bach. Musik instrumental dari
Carl Philipp Emanuel Bach, putra kedua komponis Johann Sebastian Bach
menjadi panutan Haydn.
Mulai Mengenal Bangsawan
Tahun 1753 persahabatan dengan pemain drama terkenal Joseph Felix von
Kurz mendorong Haydn untuk menulis karya musiknya yang pertama, Der krumme Teufel, atau "setan bungkuk". Tetapi dari karya ini tidak ada naskah maupun partitur musik yang bisa ditemukan.
Lambat laun Haydn memperluas kontak hingga ke kalangan bangsawan.
Yang paling penting di antara mereka adalah Joseph Freiherr von
Fürnberg. Bangsawan itu mengundang beberapa musisi muda kenamaan ke
Istana Weinzierl. Musisi muda tersebut diminta untuk membuat komposisi
baginya dan teman-temannya, kemudian memainkannya.
Mulai Menulis String Quartet
Saat itu Haydn menciptakan karyanya yang pertama untuk kuartet alat musik gesek atau dalam bahasa Inggrisnya, string quartet,
yang termasuk jenis musik untuk ruangan kecil (chamber music).
Peristiwa ini dianggap hari lahirnya jenis musik tersebut. Ini jugalah
yang membuat Haydn kenamaan.
Kesuksesan pertamanya itu mendorong Haydn untuk menulis karya-karya
berikutnya. Komposisi di awal karirnya tersebut sudah menunjukkan
kerumitan dan keunikan yang hanya dapat ditemukan dalam karya-karya
Haydn. Musik untuk kuartet alat musik gesek yang diciptakan antara tahun
1755 dan 1757 adalah karya Joseph Haydn yang dicetak dan mendasari
ketenarannya di Eropa.
Bangsawan Graf von Morzin
Ia kemudian mendapat pekerjaan sebagai direktur musik dan komponis di
bawah bangsawan Graf von Morzin. Haydn waktu itu berusia 27 tahun. Ia
sudah mendapat pekerjaan tetap, gaji sebesar 200 Gulden yang di masa itu
sangat besar, boleh tinggal tanpa membayar dan mendapat pelayan. Itulah
awal meningkatnya karir Haydn.
Ini memungkinkan Haydn untuk menikah. Karena gadis pujaannya, Therese
harus menjadi biarawati sesuai keinginan orang tua, Haydn akhirnya
menikah dengan saudara Therese, Maria Anna Aloysia Apollonia Keller,
anak seorang pembuat wig di Wina. Mereka tidak punya anak. Istri Haydn
sangat dominan, menuntut banyak, munafik dan sama sekali tidak mengerti
dengan pekerjaan suaminya. Perkawinan mereka menyedihkan dan pragmatis.
Akhirnya Haydn mulai tertarik dengan perempuan lain dan hidup terpisah
dari istrinya. Namun demikian Haydn dapat membuat komposisi dengan
bebas.
Ketika berusia 29 tahun, saat Graf von Morzin terpaksa
membebastugaskan musisinya karena kesulitan keuangan, Haydn sudah
menjadi komponis kenamaan. Memang ia terpaksa keluar dari rumah tempat
tinggalnya, tetapi pemecatannya itu menjadi awal karirnya di bawah orang
terkaya di Austria dan Hungaria. Saat itu Haydn sudah menulis beberapa
opera komedi, sejumlah karya untuk chamber music dan simfoni pertama.
Walaupun kehilangan pekerjaan pertamanya, nasib baik masih mengikuti
Joseph Haydn. Ia banyak menciptakan karya-karya gemilang setelah
mengenal keluarga bangsawan Esterházy.
Komposisi pertama yang ditulis Joseph Haydn setelah berhenti bekerja
bagi bangsawan Graf von Morzin adalah sejumlah simfoni yang disebut Tageszeitensinfonien
yaitu tiga simfoni yang menggambarkan situasi di pagi hari, yaitu dalam
Simfoni No. 6, siang hari dalam Simfoni No. 7 dan malam hari Simfoni
No. 8. Ketiganya ditulis Haydn tahun 1761. Ketika itu ia sudah bekerja
untuk bangsawan Fürst Paul Anton Esterházy von Galánta, salah satu
bangsawan paling berkuasa dan kaya di Austria dan Hungaria. Posisinya
adalah wakil pemimpin musik di istana Esterházy di Eisenstadt.
Bekerja di keluarga Esterházy
Waktu itu Joseph Haydn berusia 29 tahun. Selama 30 tahun berikutnya
Haydn tetap memangku posisi itu. Keluarga Esterházy memiliki koleksi
musik sangat banyak dan sangat menyenangi musik. Fürst Paul Anton adalah
utusan raja di Napoli. Ia sangat menyenangi opera, sehingga di ruangan
istananya yang dijadikan taman tertutup untuk musim dingin, ia
mendirikan teater. Haydn bertugas menulis opera untuk dipentaskan di
teater tersebut. Ia terikat pada keluarga Esterházy melalui kontrak yang
secara terperinci menetapkan hak dan kewajibannya.
Selain bertugas membuat komposisi musik, Haydn juga bertanggungjawab
untuk masalah organisasi dan administrasi. Untuk itu Haydn mendapat gaji
sangat besar. Setelah Fürst Paul Anton meninggal dunia, Fürst Nikolaus
menjadi penggantinya. Di bawah bangsawan ini Joseph Haydn menjadi
pegawai istana yang bayarannya paling besar dan paling banyak mendapat
hadiah serta dukungan lainnya. Untuk itu Haynd melimpahkan semua
kemampuan musiknya hanya bagi keluarga Esterhazy.
Bekerja di Istana Esterháza
Istana Esterháza
Tahun 1763 Fürst Nikolaus mendirikan istana baru yang jauh lebih
besar lagi serta mirip dengan istana raja Perancis Versailles. Istana
baru ini diberi nama Esterháza. Di istana itu diadakan pertunjukan musik
dan opera. Tamu-tamu yang datang berasal dari kalangan atas, bahkan
kaisar perempuan Maria Theresia juga pernah hadir. Sementara itu Haydn
mendapat begitu banyak uang, sehingga ia bisa membeli rumah sendiri.
Rumah itu terbakar dua kali, dan dua kali pula Fürst Nikolaus menanggung
biaya pembangunan kembali rumah tersebut.
Penghargaan dan kepercayaan tidak terbatas atas kemampuannya untuk
menciptakan komposisi serta kestabilan dari segi keuangan menempatkan
Joseph Haydn di posisi yang sangat baik, sehingga dapat bereksperiman di
berbagai jenis musik tanpa gangguan apapun. Karena adanya jaminan
keuangan seumur hidup ini, Haydn tidak harus bersaing di pasaran bebas.
Ia menggunakan waktunya sepenuhnya untuk membuat karya yang kreatif,
juga komposisi yang eksklusif diciptakan bagi majikannya. Misalnya
komposisi untuk trio atau tiga alat musik gesek, yang disebut Baryton.
Haydn menulis 126 trio Baryton untuk Fürst Nikolaus Esterhazy.
Tahun 1766 atasan Haydn, Gregor Werner meninggal dunia. Haydn
kemudian menjadi penggantinya, dan bertanggungjawab sepenuhnya untuk
aktifitas musik di seluruh wilayah kekuasaan keluarga Esterházy. Itu
adalah salah satu masa hidup Haydn yang paling baik. Ia memperbesar
orkestra. Ia kini juga menulis musik-musik gereja, opera, musik
pengiring drama dan musik untuk dimainkan sekelompok kecil musisi di
ruang kecil atau chamber music.
Di jaman sekarang Haydn mungkin bisa disebut “workaholic”. Ia hampir
tidak punya waktu luang. Kekayaan, keaslian dan keragaman karyanya
sangat menonjol. Ia mengeluh karena tidak punya teman. Berburu dan
memancing adalah satu-satunya hiburan dari pekerjaannya yang sangat
banyak. Jika ia tidak membuat komposisi untuk majikannya, Haydn menulis
komposisi untuk empat alat musik gesek atau string quartet.
Bapak String Quartet
Joseph Haydn mengembangkan jenis komposisi sonata trio dari jaman Barock menjadi string quartet.
Jenis komposisi ini sangat disenangi dan mendatangkan banyak uang bagi
pencetak partitur musik, karena sesuai untuk dimainkan di rumah-rumah.
Inilah jenis komposisi paling terkenal di masa itu, dan Haydn membuat
model-model yang sempurna, sehingga menjadi contoh bagi
komponis-komponis lain. Sampai saat ini ia dianggap sebagai “bapak
string quartet dan simfoni“. Ini bahkan dibenarkan oleh dua komponis
besar lainnya, Wolfgang Amadeus Mozart dan Ludwig van Beethoven.
Sementara Joseph Haydn yang rendah hati dan jujur selalu menyatakan
bahwa Mozart, yang berteman baik dengannya, adalah komponis terbesar.
Itu juga pernah dikatakan Haydn dalam surat kepada ayah Mozart, Leopold
Mozart. Ketika Haydn untuk pertama kalinya mendengar opera Mozart yang
berjudul Die Hochzeit des Figaro atau Perkawinan Figaro, ia
berhenti menulis opera karena merasa tidak mungkin menulis karya sebagus
Mozart. Padahal bagi keluarga Esterházy Haydn menulis banyak opera, dan
ketenaran seorang komponis di abad ke-18 tergantung pada kesuksesannya
menulis opera.
Tugas-Tugas Yang Menarik
Pementasan opera kaya Joseph Haydn "Orlando Paladino" (17/11/2007)
Opera berjudul Orlando Paladino adalah salah satu komposisi
terakhir yang diciptakan Haydn dan salah satu yang paling sukses. Di
jaman modern sekarang ini opera komedi yang ditulis berdasarkan epos
kesatria Orlando Furioso karya Ludovico Ariosto tetap sering
dipertunjukkan. Di Esterháza Haydn sukses sebagai komponis opera dan
pemimpin musik. Tetapi di Eropa ia terutama terkenal karena karya-karya
instrumentalnya. Haydn berhasil mendapat beberapa tugas membuat
komposisi yang menarik.
Misalnya, ia ditugaskan raja Napoli untuk menciptakan karya yang dimainkan dengan alat musik bernama Drehleier atau dalam bahasa Inggrisnya wheel fiddle yang juga dikenal dengan sebutan hurdy gurdy.
Bentuk instrumen musik ini hampir seperti biola. Untuk memainkannya
instrumen ditempatkan di pangkuan. Di badan instrumen dipasang sebuah
gagang. Jika gagang diputar, sebuah lempengan bundar yang ditempatkan
pada senar akan berputar. Gesekan lempengan tersebut pada senar-senarlah
yang menghasilkan bunyi.
Contoh lainnya, adalah tugas yang dilimpahkan kepada Haydn dari Concert Spirituel,
sebuah penyelenggara konser yang tidak berada di bawah raja. Ia menulis
enam simfoni untuk badan itu, yang kini terkenal dengan sebutan Pariser Sinfonien
atau simfoni-simfoni Paris. Komposisi ini adalah salah satu karya Haydn
yang paling terkenal. Dengan semua hasil ciptaannya itu, pada
pertengahan abad 18 Joseph Haydn sudah sangat terkenal di Eropa,
walaupun ia tidak pernah meninggalkan Esterháza selama tiga dasawarsa
dan tidak pernah berkunjung ke negara-negara lain Eropa.
Setelah bebas dari kewajiban yang mengikat di Esterháza, Haydn
berkunjung ke London dan untuk pertama kalinya melihat dunia luar.
Tanggal 28 September 1790 Fürst Nicolaus Esterházy, yang menjadi
majikan Joseph Haydn selama 28 tahun, meninggal dunia. Ia meninggalkan
uang pensiun cukup banyak bagi Haydn, sehingga komponis itu dapat hidup
tanpa ketergantungan. Anak Fürst Nicolaus, yaitu Fürst Anton, yang tidak
begitu menyukai musik segera membubarkan orkestra dan kelompok teater
di Esterháza. Haydn tetap dipekerjakan di keluarga itu dan mendapat gaji
seperti sebelumya, tetapi ia tidak terikat kewajiban apapun.
Meninjau Dunia Luar
Dengan demikian tibalah saatnya bagi Haydn untuk keluar dari
kehidupan istana yang sempit. Ia kemudian pindah ke kota Wina. Awalnya
ia tinggal di rumah seorang temannya, tetapi beberapa bulan kemudian,
tahun 1791 ketika berusia 59 tahun ia bertolak untuk pertama kalinya ke
Inggris. Langkah itu diambilnya berdasarkan dorongan pemain biola dan
pelaksana konser Johann Peter Salomon. Di Inggris Haydn sudah lama
terkenal. Partitur musik karya Haydn dapat dibeli di Inggris, bahkan
komposisinya, Simfoni No. 74, diterbitkan di Inggris.
Di Inggris Haydn sukses besar dan mengumpulkan pengalaman-pengalaman
baru. Ia tinggal selama satu setengah tahun di Inggris. Dua tahun
kemudian, tahun 1794 ia kembali berkunjung ke London. Seperti halnya di
Paris, di London musik mempunyai peranan berbeda daripada di Wina. Di
Wina kehidupan terpenting di dunia musik berlangsung di teater istana
dan di akademi milik bangsawan. Sedangkan di Inggris konser-konser bagi
masyarakat umum menjadi peristiwa terpenting. Untuk masyarakat London
Haydn menulis 12 simfoni. Ia juga memimpin sendiri permainan
karya-karyanya itu.
Mengembangkan Diri di London
Di samping itu komponis asal Austria tersebut juga menulis karya untuk string quartet,
sonata untuk piano, komposisi untuk trio piano, cello dan biola, juga
lagu-lagu Skotlandia, musik untuk berbaris, mazmur dalam bahasa Inggris
dan minuet, yaitu musik untuk mengiringi tarian yang umum di
masyarakat. Untuk karya-karyanya ia mendapat pemasukan dalam jumlah
banyak. Selain itu, penghargaan yang diperolehnya di kota terkenal di
dunia ini sangat menggembirakannya. Ia bahkan juga mendapat gelar honoris kausa dari universitas Oxford. Sebagai tanda terimakasih Haydn membuat Simfoni No. 92 yang kemudian dikenal dengan sebutan Oxforder Sinfonie.
Kesan-kesan baru dan memukau yang diperoleh sang komponis dari kota
kecil itu di kota metropolitan London ditulisnya dalam buku catatan dan
surat-surat kepada dua teman baiknya, penyani Luigia Polzelli dan
Marianne von Genzinger. Walaupun saat itu telah berusia lebih dari 60
tahun, Haydn tetap ingin tahu tentang segalanya, tertarik untuk mengenal
berbagai hal dan ikut ambil bagian dalam hidup kemasyarakatan yang
sampai saat itu tidak dikenalnya sama sekali. Ia kerap diundang ke
jamuan makan, ke acara dansa, ke berbagai pesta serta ke konser-konser.
Ia sangat dihargai keluarga kerajaan Inggris, juga terkenal di kalangan
bangsawan dan masyarakat kelas atas.
Musik dan Pengalaman Yang Menyentuh
Georg Friedrich Händel (23.2.1685- 14.4.1759)
Peristiwa musik yang paling penting baginya adalah festival Händel
yang diadakan tiap tahun di London. Mei 1791 untuk pertama kalinya ia
mendengar oratorium karya Georg Friedrich Händel yang berjudul Messias di
gereja terbesar London, Westminster Abbey. Menurut orang pertama yang
menulis biografi Haydn, Giuseppe Carpani, Joseph Haydn begitu tersentuh
oleh karya Händel sehingga ia segera mempelajari oratorium karya Händel
tersebut. Sejak itu karya Händel sangat mempengaruhi oratorium ciptaan
Haydn berikutnya.
Pengalaman pribadi yang paling penting dalam hidup Haydn adalah
perkenalannya dengan janda pianis dan komponis Johann Samuel Schröter.
Jika ia saat itu belum menikah, ia pasti akan menikahi Rebecca Schröter.
Istrinya sendiri, yang gemar menyebabkan pertengkaran, tidak diajak
Haydn ke Inggris. Sang istri tetap tinggal di Wina dan bisa ditemui di
pemandian yang berada di dekat Wina.
Tahun 1791 Haydn mendengar berita tentang meninggalnya Wolfgang
Amadeus Mozart. Kepada teman baik Mozart, Johann Michael Puchberger
Haydn menulis, “Saya sangat terpuruk setelah mendengar berita
meninggalnya Mozart. Saya tidak bisa percaya bahwa kematian datang
begitu cepat kepada pria yang tidak ada taranya itu dan membawanya ke
dunia lain.“
Membantu Ludwig
Dalam perjalanannya kembali dari London, Joseph Haydn singgah di kota
Bonn, dan berkenalan dengan komponis besar lainnya, Ludwig van
Beethoven yang ketika itu baru berusia 22 tahun. Ludwig muda kemudian
menjadi murid Haydn. Bangsawan Graf Waldstein, yang menjadi pendukung
dan pemberi dana bagi Beethoven selama itu, menulis di buku harian
Beethoven pada hari keberangkatannya ke Wina: “Beethoven yang baik, anda
kini akan bertolak ke Wina. Jika anda rajin, anda akan mendapatkan jiwa
Mozart lewat tangan Haydn!“
Ludwig van Beethoven (17.12.1770-26.3.1827)
Ternyata Beethoven tidak puas dengan pelajaran dari Haydn, sehingga
ia juga belajar musik dari Johann Georg Albrechtsberger dan Antonio
Salieri. Namun demikian Beethoven mempersembahkan karyanya, Sonata untuk Piano dalam f minor, opus 2 kepada Haydn.
Pulang ke Austria
Tahun 1795 penyelenggara konser Johann Peter Salomon menyatakan tidak
akan melanjutkan perjalanan konsernya ke London. Tanggal 4 Mei 1795
Haydn memimpin konsernya yang terakhir untuk mengumpulkan dana, yaitu
dengan memainkan untuk pertama kalinya karyanya, Simfoni No. 104. Menjelang akhir 1795 ia pulang untuk selama-lamanya ke Austria. Ia kembali memulai pekerjaannya pada keluarga Esterházy.
Bangsawan Fürst Anton, yang tidak begitu menyenangi musik meninggal
dunia, hanya empat tahun setelah menggantikan ayahnya. Putra Fürst
Anton, yaitu Nikolaus II ingin menghidupkan kembali musik di istananya.
Tetapi ia membebaskan Haydn dari sebagian besar kewajibannya, sehingga
Haydn dapat tetap tinggal di kota Wina. Ia kemudian membeli rumah di
Gumpendorf. Dalam 14 tahun terakhir hidupnya, Haydn hampir tidak pernah
meninggalkan Wina lagi.
THANK YOU FOR YOUR VISIT, PLEASE COME BACK SOON...
Title: Franz Joseph Haydn
Written By Kristofani
Hopefully this article useful to you. If you wish to quote either part or all of the contents of this article, please include dofollow links to http://kristianporung.blogspot.com/2013/03/franz-joseph-haydn.html. Thank you for reading this article.Written By Kristofani
0 comments:
Post a Comment