• Read More at : Keyboard Specs
  • Read More at : Technology
  • Read More at : Hoax
  • Read More at : Camera Room
  • Read More at : Masterpiece
  • Watch Them at : Music Videos
  • Read More at : Music Articles
  • Read More at : World News
  • Read More at : Campus in News
  • Read More at : All About Choir
  • Read More at : Food and Healthy
  • Read More at : Tips and Tricks
  • Read More at : Precedent
  • Read More at : Science
  • Read More at : The Maestro
  • Read More at : Cinema
  • Read More at : Unique
  • Read More at : Christianity
*WELCOME* This blog contains all about technology, music, health news, and more with two languages, ​​Indonesian and English. You can use the Google translator if needed. Please provide feedback in the comments box provided for the advancement of this blog. Thank you.

Franz Joseph Haydn

Posted by Kristofani Sunday, March 10, 2013 0 comments
Share This Article :
Rate this posting:
{[["☆","★"]]}

Franz Joseph Haydn (1732-1809)
Joseph Haydn adalah musisi berbakat luar biasa yang berasal dari keluarga miskin. Ketika kecil bakatnya sudah dikenali. Hingga meninggal 31 Mei 1809 Haydn memberikan sumbangan besar bagi musik dunia. Bagaimana awalnya? 


Penjarahan, kesengasaraan, kemiskinan. Itulah yang sering mewarnai hari-hari di Eropa, ketika Joseph Haydn lahir tanggal 31 Maret 1732 di desa Rohrau, di timur kota Wina, di daerah perbatasan antara Austria dan Hungaria. Perang dengan Turki serta perlawanan Hungaria terhadap kerajaan Habsburg di Austria membayangi masa kecil Joseph Haydn. Ia mempunyai 11 orang saudara. Ayahnya adalah seorang pembuat kereta dan ibunya seorang pemasak. Haydn hidup dalam kemiskinan. 

Menyadari Bakat Haydn
Kepala sekolah di desanya, Matthias Frank yang juga menjadi pemimpin paduan suara di gereja desa Rohrau menyadari bakat musik dan bakan menyanyi yang dimiliki Haydn ketika ia baru berusia enam tahun. Matthias Frank kemudian meminta ijin orang tua Joseph kecil untuk boleh mendidiknya terutama dalam bidang musik.
Joseph Haydn hidup dua tahun bersama keluarga Matthias Frank. Di rumah orang tuanya, ia hanya mengenal musik-musik sederhana, tetapi di kota Hainburg tempat keluarga Frank tinggal, Joseph mendapat pengalaman pertama memainkan musik yang bertaraf tinggi. 

Ikut ke Wina
Tahun 1739 komponis asal Wina, Johann Georg Reutter yang juga menjadi pemimpin musik di gereja terbesar Santo Stephanus, mengadakan perjalanan ke seluruh penjuru Austria. Ketika itu ia sedang merekrut anggota baru bagi kelompok vokal anak-anak yang dipimpinnya. Perjalanan dinas ini membawanya ke Hainburg, di mana ia diperkenalkan kepada Joseph Haydn yang berusia tujuh tahun.
Reutter sangat terkesan dan yakin akan kemampuan Joseph kecil, sehingga ia segera mengambil alih pendidikan dan biaya hidupnya. Maka ketika berusia delapan tahun Joseph Haydn pindah ke kota Wina, yang menjadi ibukota indah kerajaan Habsburg, di mana Ratu Maria Theresia memerintah di tengah kebudayaan yang sangat kaya. 

Mendidik Diri Sendiri
Haydn tinggal selama 20 tahun di Wina. Dalam sembilan tahun pertama ia menjadi penyanyi di paduan suara anak-anak laki-laki dan tinggal di rumah yang disediakan oleh gereja. Tiap hari ia harus berlatih musik. Tetapi di waktu luangnya ia tidak mendapat pengarahan apapun. Ia hanya mendapat sedikit pelajaran bahasa Latin, agama, menghitung dan menulis.
Ia bebas untuk melakukan apapun bagi pendidikannya. Jadi ia membaca berbagai partitur musik yang dapat ditemukannya di perpustakaan gereja. Ia menulis ulang berbagai komposisi, mengolah kembali serta mengadakan eksperimen musik di atas kertas. Di gereja ia mendengarkan musik dari komponis ternama yang tinggal di Wina, di antaranya Johann Joseph Fux dan Antonio Caldara.

Kehilangan Pekerjaan
Di masa itu musisi gereja Santo Stephanus tidak hanya memainkan musik gereja, melainkan juga musik-musik lain yang diperdengarkan di istana. Jadi Haydn dapat memperkaya pengetahuannya dengan semua jenis musik yang ada di jamannya. Ia tidak pernah mendapat pendidikan musik yang umum, keras dan sistematis. Ia belajar dengan cara otodidak. Tetapi ia dapat langsung bernyanyi dengan benar jika membaca not, tanpa harus berlatih dulu. Ia juga mempunyai suara yang indah, setinggi suara sopran yang biasanya dinyanyikan perempuan.
Ketika berusia 17 tahun dan beranjak dewasa, suaranya berubah. Ia tidak boleh lagi bernyanyi di paduan suara anak-anak laki-laki dan tidak boleh tinggal di rumah gereja. Selama delapan tahun ia berusaha hidup dengan bekerja seadanya. Pertama-tama ia hidup di sebuah kamar kecil di loteng, dan tidak punya pemanas di musim dingin.

Mengenal Orang Yang Tepat
Ia menjadi pemain musik dengan bayaran sangat rendah di beberapa orkestra. Ia juga menjadi pemain orgen dan memberikan pelajaran musik. Nasibnya mulai berubah ketika ia pindah ke kamar kecil di sebelah gereja Santo Michael. Di rumah milik gereja tersebut juga tinggal seniman terkenal seperti pujangga Pietro Metastasio. Pengarang asal Italia itu menulis teks untuk opera karya berbagai komponis di jaman itu, seperti Johann Adolf Hasse, Christoph Willibald Gluck dan Nicola Porpora.
Melalui Metastasio Haydn berkenalan dengan Porpora dan bekerja untuknya sebagai pelayan serta pemain musik, dan juga menjadi murid. Porpora adalah satu-satunya orang yang disebut Joseph Haydn sebagai gurunya. Nicola Porpora mengajarkan kepadanya, pengetahuan dasar tangga nada.
Di samping itu ia mempelajari semua partitur musik yang dapat diperolehnya serta teori musik di jamannya, mulai dari Mattheson, Kirnberger, Fux dan Carl Philipp Emanuel Bach. Musik instrumental dari Carl Philipp Emanuel Bach, putra kedua komponis Johann Sebastian Bach menjadi panutan Haydn.

Mulai Mengenal Bangsawan
Tahun 1753 persahabatan dengan pemain drama terkenal Joseph Felix von Kurz mendorong Haydn untuk menulis karya musiknya yang pertama, Der krumme Teufel, atau "setan bungkuk". Tetapi dari karya ini tidak ada naskah maupun partitur musik yang bisa ditemukan.
Lambat laun Haydn memperluas kontak hingga ke kalangan bangsawan. Yang paling penting di antara mereka adalah Joseph Freiherr von Fürnberg. Bangsawan itu mengundang beberapa musisi muda kenamaan ke Istana Weinzierl. Musisi muda tersebut diminta untuk membuat komposisi baginya dan teman-temannya, kemudian memainkannya.

Mulai Menulis String Quartet
Saat itu Haydn menciptakan karyanya yang pertama untuk kuartet alat musik gesek atau dalam bahasa Inggrisnya, string quartet, yang termasuk jenis musik untuk ruangan kecil (chamber music). Peristiwa ini dianggap hari lahirnya jenis musik tersebut. Ini jugalah yang membuat Haydn kenamaan.
Kesuksesan pertamanya itu mendorong Haydn untuk menulis karya-karya berikutnya. Komposisi di awal karirnya tersebut sudah menunjukkan kerumitan dan keunikan yang hanya dapat ditemukan dalam karya-karya Haydn. Musik untuk kuartet alat musik gesek yang diciptakan antara tahun 1755 dan 1757 adalah karya Joseph Haydn yang dicetak dan mendasari ketenarannya di Eropa.

Bangsawan Graf von Morzin
Ia kemudian mendapat pekerjaan sebagai direktur musik dan komponis di bawah bangsawan Graf von Morzin. Haydn waktu itu berusia 27 tahun. Ia sudah mendapat pekerjaan tetap, gaji sebesar 200 Gulden yang di masa itu sangat besar, boleh tinggal tanpa membayar dan mendapat pelayan. Itulah awal meningkatnya karir Haydn.
Ini memungkinkan Haydn untuk menikah. Karena gadis pujaannya, Therese harus menjadi biarawati sesuai keinginan orang tua, Haydn akhirnya menikah dengan saudara Therese, Maria Anna Aloysia Apollonia Keller, anak seorang pembuat wig di Wina. Mereka tidak punya anak. Istri Haydn sangat dominan, menuntut banyak, munafik dan sama sekali tidak mengerti dengan pekerjaan suaminya. Perkawinan mereka menyedihkan dan pragmatis. Akhirnya Haydn mulai tertarik dengan perempuan lain dan hidup terpisah dari istrinya. Namun demikian Haydn dapat membuat komposisi dengan bebas.
Ketika berusia 29 tahun, saat Graf von Morzin terpaksa membebastugaskan musisinya karena kesulitan keuangan, Haydn sudah menjadi komponis kenamaan. Memang ia terpaksa keluar dari rumah tempat tinggalnya, tetapi pemecatannya itu menjadi awal karirnya di bawah orang terkaya di Austria dan Hungaria. Saat itu Haydn sudah menulis beberapa opera komedi, sejumlah karya untuk chamber music dan simfoni pertama. 

Walaupun kehilangan pekerjaan pertamanya, nasib baik masih mengikuti Joseph Haydn. Ia banyak menciptakan karya-karya gemilang setelah mengenal keluarga bangsawan Esterházy.
Komposisi pertama yang ditulis Joseph Haydn setelah berhenti bekerja bagi bangsawan Graf von Morzin adalah sejumlah simfoni yang disebut Tageszeitensinfonien yaitu tiga simfoni yang menggambarkan situasi di pagi hari, yaitu dalam Simfoni No. 6, siang hari dalam Simfoni No. 7 dan malam hari Simfoni No. 8. Ketiganya ditulis Haydn tahun 1761. Ketika itu ia sudah bekerja untuk bangsawan Fürst Paul Anton Esterházy von Galánta, salah satu bangsawan paling berkuasa dan kaya di Austria dan Hungaria. Posisinya adalah wakil pemimpin musik di istana Esterházy di Eisenstadt.

Bekerja di keluarga Esterházy
Waktu itu Joseph Haydn berusia 29 tahun. Selama 30 tahun berikutnya Haydn tetap memangku posisi itu. Keluarga Esterházy memiliki koleksi musik sangat banyak dan sangat menyenangi musik. Fürst Paul Anton adalah utusan raja di Napoli. Ia sangat menyenangi opera, sehingga di ruangan istananya yang dijadikan taman tertutup untuk musim dingin, ia mendirikan teater. Haydn bertugas menulis opera untuk dipentaskan di teater tersebut. Ia terikat pada keluarga Esterházy melalui kontrak yang secara terperinci menetapkan hak dan kewajibannya.
Selain bertugas membuat komposisi musik, Haydn juga bertanggungjawab untuk masalah organisasi dan administrasi. Untuk itu Haydn mendapat gaji sangat besar. Setelah Fürst Paul Anton meninggal dunia, Fürst Nikolaus menjadi penggantinya. Di bawah bangsawan ini Joseph Haydn menjadi pegawai istana yang bayarannya paling besar dan paling banyak mendapat hadiah serta dukungan lainnya. Untuk itu Haynd melimpahkan semua kemampuan musiknya hanya bagi keluarga Esterhazy.

Bekerja di Istana Esterháza
 
Istana Esterháza
Tahun 1763 Fürst Nikolaus mendirikan istana baru yang jauh lebih besar lagi serta mirip dengan istana raja Perancis Versailles. Istana baru ini diberi nama Esterháza. Di istana itu diadakan pertunjukan musik dan opera. Tamu-tamu yang datang berasal dari kalangan atas, bahkan kaisar perempuan Maria Theresia juga pernah hadir. Sementara itu Haydn mendapat begitu banyak uang, sehingga ia bisa membeli rumah sendiri. Rumah itu terbakar dua kali, dan dua kali pula Fürst Nikolaus menanggung biaya pembangunan kembali rumah tersebut.
Penghargaan dan kepercayaan tidak terbatas atas kemampuannya untuk menciptakan komposisi serta kestabilan dari segi keuangan menempatkan Joseph Haydn di posisi yang sangat baik, sehingga dapat bereksperiman di berbagai jenis musik tanpa gangguan apapun. Karena adanya jaminan keuangan seumur hidup ini, Haydn tidak harus bersaing di pasaran bebas. Ia menggunakan waktunya sepenuhnya untuk membuat karya yang kreatif, juga komposisi yang eksklusif diciptakan bagi majikannya. Misalnya komposisi untuk trio atau tiga alat musik gesek, yang disebut Baryton. Haydn menulis 126 trio Baryton untuk Fürst Nikolaus Esterhazy.
Tahun 1766 atasan Haydn, Gregor Werner meninggal dunia. Haydn kemudian menjadi penggantinya, dan bertanggungjawab sepenuhnya untuk aktifitas musik di seluruh wilayah kekuasaan keluarga Esterházy. Itu adalah salah satu masa hidup Haydn yang paling baik. Ia memperbesar orkestra. Ia kini juga menulis musik-musik gereja, opera, musik pengiring drama dan musik untuk dimainkan sekelompok kecil musisi di ruang kecil atau chamber music.
Di jaman sekarang Haydn mungkin bisa disebut “workaholic”. Ia hampir tidak punya waktu luang. Kekayaan, keaslian dan keragaman karyanya sangat menonjol. Ia mengeluh karena tidak punya teman. Berburu dan memancing adalah satu-satunya hiburan dari pekerjaannya yang sangat banyak. Jika ia tidak membuat komposisi untuk majikannya, Haydn menulis komposisi untuk empat alat musik gesek atau string quartet.

Bapak String Quartet
Joseph Haydn mengembangkan jenis komposisi sonata trio dari jaman Barock menjadi string quartet. Jenis komposisi ini sangat disenangi dan mendatangkan banyak uang bagi pencetak partitur musik, karena sesuai untuk dimainkan di rumah-rumah. Inilah jenis komposisi paling terkenal di masa itu, dan Haydn membuat model-model yang sempurna, sehingga menjadi contoh bagi komponis-komponis lain. Sampai saat ini ia dianggap sebagai “bapak string quartet dan simfoni“. Ini bahkan dibenarkan oleh dua komponis besar lainnya, Wolfgang Amadeus Mozart dan Ludwig van Beethoven.
Sementara Joseph Haydn yang rendah hati dan jujur selalu menyatakan bahwa Mozart, yang berteman baik dengannya, adalah komponis terbesar. Itu juga pernah dikatakan Haydn dalam surat kepada ayah Mozart, Leopold Mozart. Ketika Haydn untuk pertama kalinya mendengar opera Mozart yang berjudul Die Hochzeit des Figaro atau Perkawinan Figaro, ia berhenti menulis opera karena merasa tidak mungkin menulis karya sebagus Mozart. Padahal bagi keluarga Esterházy Haydn menulis banyak opera, dan ketenaran seorang komponis di abad ke-18 tergantung pada kesuksesannya menulis opera.

Tugas-Tugas Yang Menarik
 
Pementasan opera kaya Joseph Haydn "Orlando Paladino" (17/11/2007)
Opera berjudul Orlando Paladino adalah salah satu komposisi terakhir yang diciptakan Haydn dan salah satu yang paling sukses. Di jaman modern sekarang ini opera komedi yang ditulis berdasarkan epos kesatria Orlando Furioso karya Ludovico Ariosto tetap sering dipertunjukkan. Di Esterháza Haydn sukses sebagai komponis opera dan pemimpin musik. Tetapi di Eropa ia terutama terkenal karena karya-karya instrumentalnya. Haydn berhasil mendapat beberapa tugas membuat komposisi yang menarik.
Misalnya, ia ditugaskan raja Napoli untuk menciptakan karya yang dimainkan dengan alat musik bernama Drehleier atau dalam bahasa Inggrisnya wheel fiddle yang juga dikenal dengan sebutan hurdy gurdy. Bentuk instrumen musik ini hampir seperti biola. Untuk memainkannya instrumen ditempatkan di pangkuan. Di badan instrumen dipasang sebuah gagang. Jika gagang diputar, sebuah lempengan bundar yang ditempatkan pada senar akan berputar. Gesekan lempengan tersebut pada senar-senarlah yang menghasilkan bunyi.
Contoh lainnya, adalah tugas yang dilimpahkan kepada Haydn dari Concert Spirituel, sebuah penyelenggara konser yang tidak berada di bawah raja. Ia menulis enam simfoni untuk badan itu, yang kini terkenal dengan sebutan Pariser Sinfonien atau simfoni-simfoni Paris. Komposisi ini adalah salah satu karya Haydn yang paling terkenal. Dengan semua hasil ciptaannya itu, pada pertengahan abad 18 Joseph Haydn sudah sangat terkenal di Eropa, walaupun ia tidak pernah meninggalkan Esterháza selama tiga dasawarsa dan tidak pernah berkunjung ke negara-negara lain Eropa.

Setelah bebas dari kewajiban yang mengikat di Esterháza, Haydn berkunjung ke London dan untuk pertama kalinya melihat dunia luar.
Tanggal 28 September 1790 Fürst Nicolaus Esterházy, yang menjadi majikan Joseph Haydn selama 28 tahun, meninggal dunia. Ia meninggalkan uang pensiun cukup banyak bagi Haydn, sehingga komponis itu dapat hidup tanpa ketergantungan. Anak Fürst Nicolaus, yaitu Fürst Anton, yang tidak begitu menyukai musik segera membubarkan orkestra dan kelompok teater di Esterháza. Haydn tetap dipekerjakan di keluarga itu dan mendapat gaji seperti sebelumya, tetapi ia tidak terikat kewajiban apapun.

Meninjau Dunia Luar
Dengan demikian tibalah saatnya bagi Haydn untuk keluar dari kehidupan istana yang sempit. Ia kemudian pindah ke kota Wina. Awalnya ia tinggal di rumah seorang temannya, tetapi beberapa bulan kemudian, tahun 1791 ketika berusia 59 tahun ia bertolak untuk pertama kalinya ke Inggris. Langkah itu diambilnya berdasarkan dorongan pemain biola dan pelaksana konser Johann Peter Salomon. Di Inggris Haydn sudah lama terkenal. Partitur musik karya Haydn dapat dibeli di Inggris, bahkan komposisinya, Simfoni No. 74, diterbitkan di Inggris.
Di Inggris Haydn sukses besar dan mengumpulkan pengalaman-pengalaman baru. Ia tinggal selama satu setengah tahun di Inggris. Dua tahun kemudian, tahun 1794 ia kembali berkunjung ke London. Seperti halnya di Paris, di London musik mempunyai peranan berbeda daripada di Wina. Di Wina kehidupan terpenting di dunia musik berlangsung di teater istana dan di akademi milik bangsawan. Sedangkan di Inggris konser-konser bagi masyarakat umum menjadi peristiwa terpenting. Untuk masyarakat London Haydn menulis 12 simfoni. Ia juga memimpin sendiri permainan karya-karyanya itu.

Mengembangkan Diri di London
Di samping itu komponis asal Austria tersebut juga menulis karya untuk string quartet, sonata untuk piano, komposisi untuk trio piano, cello dan biola, juga lagu-lagu Skotlandia, musik untuk berbaris, mazmur dalam bahasa Inggris dan minuet, yaitu musik untuk mengiringi tarian yang umum di masyarakat. Untuk karya-karyanya ia mendapat pemasukan dalam jumlah banyak. Selain itu, penghargaan yang diperolehnya di kota terkenal di dunia ini sangat menggembirakannya. Ia bahkan juga mendapat gelar honoris kausa dari universitas Oxford. Sebagai tanda terimakasih Haydn membuat Simfoni No. 92 yang kemudian dikenal dengan sebutan Oxforder Sinfonie.
Kesan-kesan baru dan memukau yang diperoleh sang komponis dari kota kecil itu di kota metropolitan London ditulisnya dalam buku catatan dan surat-surat kepada dua teman baiknya, penyani Luigia Polzelli dan Marianne von Genzinger. Walaupun saat itu telah berusia lebih dari 60 tahun, Haydn tetap ingin tahu tentang segalanya, tertarik untuk mengenal berbagai hal dan ikut ambil bagian dalam hidup kemasyarakatan yang sampai saat itu tidak dikenalnya sama sekali. Ia kerap diundang ke jamuan makan, ke acara dansa, ke berbagai pesta serta ke konser-konser. Ia sangat dihargai keluarga kerajaan Inggris, juga terkenal di kalangan bangsawan dan masyarakat kelas atas.

Musik dan Pengalaman Yang Menyentuh
 
Georg Friedrich Händel (23.2.1685- 14.4.1759)
Peristiwa musik yang paling penting baginya adalah festival Händel yang diadakan tiap tahun di London. Mei 1791 untuk pertama kalinya ia mendengar oratorium karya Georg Friedrich Händel yang berjudul Messias di gereja terbesar London, Westminster Abbey. Menurut orang pertama yang menulis biografi Haydn, Giuseppe Carpani, Joseph Haydn begitu tersentuh oleh karya Händel sehingga ia segera mempelajari oratorium karya Händel tersebut. Sejak itu karya Händel sangat mempengaruhi oratorium ciptaan Haydn berikutnya.
Pengalaman pribadi yang paling penting dalam hidup Haydn adalah perkenalannya dengan janda pianis dan komponis Johann Samuel Schröter. Jika ia saat itu belum menikah, ia pasti akan menikahi Rebecca Schröter. Istrinya sendiri, yang gemar menyebabkan pertengkaran, tidak diajak Haydn ke Inggris. Sang istri tetap tinggal di Wina dan bisa ditemui di pemandian yang berada di dekat Wina.
Tahun 1791 Haydn mendengar berita tentang meninggalnya Wolfgang Amadeus Mozart. Kepada teman baik Mozart, Johann Michael Puchberger Haydn menulis, “Saya sangat terpuruk setelah mendengar berita meninggalnya Mozart. Saya tidak bisa percaya bahwa kematian datang begitu cepat kepada pria yang tidak ada taranya itu dan membawanya ke dunia lain.“

Membantu Ludwig
Dalam perjalanannya kembali dari London, Joseph Haydn singgah di kota Bonn, dan berkenalan dengan komponis besar lainnya, Ludwig van Beethoven yang ketika itu baru berusia 22 tahun. Ludwig muda kemudian menjadi murid Haydn. Bangsawan Graf Waldstein, yang menjadi pendukung dan pemberi dana bagi Beethoven selama itu, menulis di buku harian Beethoven pada hari keberangkatannya ke Wina: “Beethoven yang baik, anda kini akan bertolak ke Wina. Jika anda rajin, anda akan mendapatkan jiwa Mozart lewat tangan Haydn!“
 
Ludwig van Beethoven (17.12.1770-26.3.1827)
Ternyata Beethoven tidak puas dengan pelajaran dari Haydn, sehingga ia juga belajar musik dari Johann Georg Albrechtsberger dan Antonio Salieri. Namun demikian Beethoven mempersembahkan karyanya, Sonata untuk Piano dalam f minor, opus 2 kepada Haydn.

Pulang ke Austria
Tahun 1795 penyelenggara konser Johann Peter Salomon menyatakan tidak akan melanjutkan perjalanan konsernya ke London. Tanggal 4 Mei 1795 Haydn memimpin konsernya yang terakhir untuk mengumpulkan dana, yaitu dengan memainkan untuk pertama kalinya karyanya, Simfoni No. 104. Menjelang akhir 1795 ia pulang untuk selama-lamanya ke Austria. Ia kembali memulai pekerjaannya pada keluarga Esterházy.
Bangsawan Fürst Anton, yang tidak begitu menyenangi musik meninggal dunia, hanya empat tahun setelah menggantikan ayahnya. Putra Fürst Anton, yaitu Nikolaus II ingin menghidupkan kembali musik di istananya. Tetapi ia membebaskan Haydn dari sebagian besar kewajibannya, sehingga Haydn dapat tetap tinggal di kota Wina. Ia kemudian membeli rumah di Gumpendorf. Dalam 14 tahun terakhir hidupnya, Haydn hampir tidak pernah meninggalkan Wina lagi.




THANK YOU FOR YOUR VISIT, PLEASE COME BACK SOON...
Title: Franz Joseph Haydn
Written By Kristofani
Hopefully this article useful to you. If you wish to quote either part or all of the contents of this article, please include dofollow links to http://kristianporung.blogspot.com/2013/03/franz-joseph-haydn.html. Thank you for reading this article.

0 comments:

Post a Comment

RECENT COMMENTS

Flag Counter

COMMUNITY

ASEAN Blogger